top of page
  • Black Instagram Icon

Apa Kabar Indonesia?Asap yang disebabkan oleh Kebakaran Hutan di Riau

  • Oct 4, 2019
  • 4 min read

Updated: Oct 14, 2019

Asap, satu kata yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia belakangan ini. Sebagian kota di Indonesia khususnya daerah Riau dan sekitarnya, sedang terkena bencana alam sekaligus permasalahan yang disebabkan oleh kebakaran hutan yang hingga saat ini masih berlanjut dan tidak kunjung padam. Dari adanya kejadian ini, pasti masyarakat Indonesia akan berpikiran bahwa ini adalah ulah tangan-tangan jahil manusia yang tidak bertanggung jawab. Pemerintah pun pastinya turut memikirkan dan mencari tahu siapa saja orang-orang yang menyebabkan adanya bencana tersebut. Dikutip dari laman berita Republika, Kementerian Kehutanan meyakini adanya oknum tertentu yang membuat terjadinya kebakaran hutan di Riau seluas 10 ribu hektar lebih. Padahal hutan di Riau merupakan hutan dari gambut yang sulit terbakar sekalipun pada saat musim kemarau. Walaupun begitu, menurut Sumarto kebakaran hutan tersebut di awali dengan pembakaran lahan. Oknum yamg melakukan hal tersebut menyadari bahwa gambut memang sulit terbakar, namun mereka tetap memiliki banyak cara, salah satunya dengan membuat kanal-kanal yang berfungsi untuk mengeringkan gambut tersebut. Setelah kering barulah oknum tersebut membakarnya untuk membuat lahan kosong dan membakarnya. Namun, mereka tidak berfikir akan dampak yang terjadi kedepannya, karena akar gambut yang sudah terbakar akan sangat sulit untuk dipadamkan. Sehingga Asap gambut yang sangat parah dengan perbandingan satu hektar lahan gambut yang terbakar asapnya sama seperti seribu hektar lahan biasa yang terbakar. Itulah yang menyebabkan asap tersebut menyebar hingga ke Kalimantan bahkan dikabarkan hingga Palembang.


Berita mengenai kabut asap di Riau sudah menjadi suatu permasalahan yang sedang diperbincangkan oleh masyarakat Indonesia, dari sekian banyak masalah yang ada. Hal tesebut merupakan suatu bencana sekaligus permasalahan yang disebakan oleh oknum tidak bertanggung jawab, sehingga merugikan banyak pihak terutama masyarakat yang berada di daerah Riau. Sumarto menjelaskan, dari sini sudah terlihat kerugian dari segi ekonomi karena asap. Sejumlah Bandara seperti di Riau, Padang, dan Jambi ditiadakan karena asap. ''Hitung saja penerbangannya yang gagal itu kerugiannya,'' kata beliau. Selanjutnya, dari segi ekonomi sosial masyarakat yang terganggu. Beberapa toko lebih memilih tutup karena kabut asap. Kemudian, dari segi kesehatan mulai dari ISPA sampai ke kanker. Sumarto mengatakan, puncaknya ialah kerusakan sistem ekologi, seperti fauna (satwa) yang mati. ''Dampak ke ekonomi sangat besar dan dampaknya kepada ekologi yang paling tidak terhitung'' kata Sumarto. Berbicara mengenai dampak kabut asap yang berkaitan dengan kesehatan banyak media massa telah menyiarkan bahwa adanya korban jiwa yang disebabkan oleh kabut asap tersebut. Saat itu saya juga sempat membaca di media sosial melalui Instagram, dan saat itu saya mendapati seorang influencer yang membahas mengenai kabut asap yang melanda Riau. Pada bagian cerita atau biasa disebut story di Instagram terdapat sebuah komen yang menyatakan bahwa, kesehatan udara yang ada di Riau sudah berada pada tingkat yang paling membahayakan. Lalu ada sebuah komentar lagi yang masih berkaitan dengan komentar awal mengenai postingan seorang influencer dan komentar tersebut mengatakan bahwa kesehatan udara yang ada di Riau bias dilihat melalui google, seberapa burukkah udara yang ada di Riau dan ternyata benar adanya bahwa kesehatan udara yang ada sudah sangat buruk, sehingga itulah salah satu sumber penyebab adanya korban jiwa dan juga masyarakat Riau yang terkena ISPA hingga Kanker. Sehingga aktivitas yang berkaitan dengan akademik dan juga kantoran banyak yang diliburkan, karena kabut asap yang begitu membahayakan masyarakat Riau dan sekitarnya.


Dalam hal ini presiden Joko Widodo sebagai orang nomor satu di Indonesia, beliau menyempatkan waktunya untuk mengunjungi daerah Riau, dan meninjau beberapa lokasi yang dikepung kabut asap. Dikutip dari harian Kompas, Presiden Joko Widodo berharap pemerintah daerah mendukung upaya pemerintah pusat dalam menangani kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap. Hal itu disampaikan Jokowi dalam rapat penanganan kebakaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, Senin (16/9/2019), sebagaimana disiarkan langsung akun YouTube Sekretariat Presiden. Kepada gubernur, bupati dan wali kota Riau yang wilayahnya tengah dilanda kebakaran hutan dan kabut asap pekat, Jokowi menegaskan peran pemerintah daerah sangat penting dalam pencegahan dan penanganan bencana sekaligus permasalahan yang harus cepat diselesaikan. Presiden Joko Widodo dalam pertemuannya dengan kawan-kawan pers, beliau kembali menegaskan bahwa, "Sekali lagi, kalau tidak ada dukungan pemda, ini adalah pekerjaan berat yang sulit diselesaikan”, kata Jokowi. Presiden Joko Widodo sangat menegaskan hal tersebut karena adanya keluhan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yaitu mengenai sulitnya penanganan permasalah yang ada mengenai kabut asap salah satunya berasal dari pejabat daerah yang saat itu memimpin. Menurut Doni Monardo, laporan dari petugas di lapangan terungkap bahwa pejabat daerah kurang peduli dengan wilayahnya sehingga berdampak pada adanya kebakaran hutan dan lahan.


Dengan adanya pernyataan di atas, saya sebagai masyarakat Indonesia, tentunya merasa begitu miris melihat sikap para petinggi yang selalu dibangga-banggakan, namun di saat Indonesia sedang berada dalam masalah yang bisa dibilang besar dan membahayakan, para pejabat daerah seperti acuh dengan permasalahan yang ada. Lalu siapa yang harus kita percayai untuk mengatasi permasalahan kabut asap yang tak kunjung usai? Saat saya mendengar berita melalui televisi, mengenai adanya korban jiwa dalam bencana ini saya merasa semakin miris dan tidak menyangka akan adanya korban jiwa dari keadaan Indonesia saat ini. Apalagi yang menjadi korban kebanyakan balita yang masih belum mengerti apa-apa, dan yang menyebabkan adanya kebakaran tersebut adalah orang-orang dewasa yang tidak bertanggung jawab dengan hal yang mereka lakukan, tanpa memikirkan apa dampak kedepannya yang akan terjadi dengan lingkungan sekitar yang sangat membahayakan. Dari hal ini, saya berharap, para pejabat daerah lebih peduli dengan keadaan Indonesia yang begitu mengkhawatirkan. Bencana sekaligus permasalahan ini semoga segera terselesaikan dan tidak berkelanjutan di kemudian hari maupun di daerah-daerah lainnya.

 
 
 

Recent Posts

See All

Comentarios


HitamPutih.jpg

Thanks for submitting!

Department of Anthropology

Faculty of Cultural Sciences

Universitas Gadjah Mada

  • Black Facebook Icon
  • Black Instagram Icon
  • Black Pinterest Icon
  • Black Twitter Icon

2019 The Human Stories

bottom of page